KURIKULUM KADERISASI FORMAL di-ORGANISASI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
A.MASA PENERIMAAN AGGOTA BARU (MAPABA)
a.Pengertian
Masa penerimaan anggota baru (Mapaba) adalah masa penerimaan anggota baru dan merupakan orientasi ataupun pengenalan awal yang jiga merupakan forum pengkaderan formal tingkat pertama. Pada masa ini lebih ditekankan pada doktrinasi idelogi untuk membentuk kadaer yang memiliki komitmen. Loyalitas pada pergerakan selanjutnya.
b.Model pendekatan
Dalam pmii mapaba merupakan wahana awal pengenalan pmii dan penanaman nilai-nilai (doktrinasi) yang ada di PMII dan juga membangun idealitas social. Pada fase ini harus ditanamkan makana idealisme yang bermuatan religius bagi mahasiswa dan urgensi perjuangan untuk idealisme itu mulai PMII baik pada struktur formalnya sebagai organisasi ataupun sebagai aspek substansinya sebagai komunitas gerakan mahasiswa yang berlatar kultur islam.
c.Tujuan dan target
Tujuan dan target yang hendaknya dicapai pada masa mapaba ini adalah:
1.Tertanamnya keyakinan pada setiap individu anggota bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswan yang paling tepat untuk mengembangkan diri (potenssi) dan PMII sebagai way of life.
2.tertanamya keyakinan pada setiap individu anggota bahwa PMII adalah wahana untuk memperjuangkan idealisme, dalam konteks kemahasiswaan, kebangsaan, ataupun kenasyarakatan.
3.memiliki keyakinan terhadap ahlu sunnah wal jamaah (aswaja) sebagai mazhab yang tepat untuk mengembangkan diri, memperjuangkan idealisme, dan untuk memahami dan mendalami islam.
4.dari mapaba ini out put yang dinginkan adalah kader yang memiliki komitmen dan militan terhadap PMII kedepan.
d.Kurikulum
☼SESI 1
BINA SUASANA
1.Tujuan
Peserta, panitia, dab fasilitator mengetahui semua komponen yang terlibat dalam pelathan, sehingga dalam proses pelatihan dapat terbina sehingga suasana penuh dengan keakraban disemua komponen tersebut. Disepakatinya beberapa aturan main selama pelatihan berlangsung (kewajiban, hak-hak, kekwatiran-kekwatiran dan harapan) peserta selama mengikuti pelatihan tersebut.
2.Pokok bahasan
Pada pokok bahasan ini ada 5 (lima) yang hendahnya diberikan:
a)Perkenalan
b)Penyusuanan harapan, dan kekwatiran peserta, panitia, fasilitator pelatihan.
c)Citra diri peserta
d)Kontrak belajar.
e)Materi-materi MAPABA.
3.Bahan-bahan
a)Kertas plano
b)Spidol
c)Kertas kecil-kecil
4.Metode
a)Tanya jawab
b)Permainan
c)Brainstorming
5.Proses kegiatan
a)panitia atau fasilitator membuka sesi dengan memperkenalkan identitas dirinya, dan meminta tiap-tiap peserta untuk memperkenalkan identitas dan pengelaman dirinya.
b)Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk mengungkapkan harapan-harapanya untuk mengikuti seluruh rangkain atau proses pelathan ini serta kekwatiran-kekwatiran yang ditakutkan akan terjadi oleh peserta pelatihan.
c)Fasilitator meminta pada tiap-tiap peserta untuk menyebutkan hal-hal yang diperlukan demi tertib, lancar, dan suksesnya pelatihan ini.
d)Fasilitator mendorong terjadinya kesepakatan antara sesama peserta, peserta dan panitia tentang perlunya tata tertib pelatihan .
e)Semua peserta dan panitia mensepakati tat tertib pelatihan demi kesuksesan pelatihan tersebut.
6.Waktu
Bina suasanan ini memerlukan waktu kurang lebih 120 menit untuk optimalnya.
☼Sesi II
MATERI AHLUSUNNAH WAL JAMAAH
1.Tujuan
Peerta pelatihan ini mampu memahami bahwa, PMII berusaha menggali nialai-nilai ideal moral yang lahir dari pengalaman keberagama’an dan keberpihakan insane warga pergerakan dalam bentul nilai-nilai yang ada dalam aswaja, sebagai ajaran Islam yang moderat. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan kepahaman, spirit pergerakan dan sekaligus memberi8kan legitimasi dan memperjelas terhadap apa yang seharusnya dilakukan sebagai warga pergerakan dan untuk mencapai cita-cita perjuangan dan visi misi sesuai dengan maksud didirikannya organisasi ini. Sehingga dengan aswaja ini para kader PMII akan senantiasa memiliki semangat keagamaan (iman) yang tinggi.
2.Pokok bahansan
a)Pengertian aswaja
b)Sejarah singkat aswaja
c)Kondisi keagamaan masyarakat
d)Konsep dasar aswaja
e)Perkembangan pemikiran aswaja
3.Bahan-bahan
a)spidol
b)kertas plano
c)makalah
4.Metode
a)Ceramah
b)Dialog
c)Diskusi kelompok
d)Diskusi panel
e)Brainstorming
5.Proses kegiatan
a)Moderator/ fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi aswaja.
b)Moderator memperkenalkan narasumber secara terperinci.
c)Narasumber/ fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi aswaja ini.
d)Proses dialog/ klarifikasi.
e)Diskusi kelompok.
6.Waktu
Pada penyampaian serta metode dalam aswaja ini membutuhkan waktu 120 menit/ 2 jam.
☼Sesi III
MATERI NILAI DASAR PERGERAKAN
a)Tujuan
Peserta pelatihan mampu memahami bahwa, PMII berusaha mengali nilai-nilai ideal moral yang lahir dari keberpihakaninsan warga pergerakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Hal ini dibutuhkan untuk memeberikan kerangka, arti, motivasi pergerakan, memberikan legitimasi, dan sekaligus memberikan penjelasan terhadap apa yang harus disampaikan dan dilakukanuntuk mencapai cita-cita perjuangan dan visimisi sesuai dengan maksud yang didirikan organisasi. Sehingga dengan adany NDP ini kader PMII akan senantiasa memiliki rasa kepedulian social yang tinggi (paham dan responsive terhadap persoalan dilingkungan sekitar).
b)Pokok bahasan
1.Filosofi NDP
2.Fungsi dan kedudukan NDP
3.Rumusan NDP
4.Internalisasi dan implementasi NDP dalam kehidupan keseharian dan berorganisasi.
c)Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d)Metode
1.ceramah
2.dialog
3.diskusi
e)Proses kegiatan
1.moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.moderator memperkenalkan narasumber atau fasilitator secara terperinci.
3.narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi ssesi ini.
4.dialog atau klarifikasi.
f)Waktu
Untuk membahas materi NDP ini supaya optimal diperlukan waktu 120 menit.
☼Sesi IV
materi keorganisasian
a)Tujuan
Peserta mampu memahami makna filosofis simbul profil dan gambaran PMII sebagai organisasi pergerakan dalam bingkai konstitusi dan aturan-aturan keorganisasian yang ada, serta dalam bingkai managerial keorganisasian.
b)Pokok bahasan
1.Perangkat konstitusi dan aturan-aturan organisasi yang ada di PMII.
2.Fungsi dan arti konstitusi dan aturan-aturan organisasi yang ada di PMII.
3.Manajemen keorganisasian.
c)Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d)Metode
1.Ceramah/ presentasi
2.Dialog
3.Diskusi kelompok
4.Study kasus
e)Proses kegiatan
1.moderator ataufasilitator membuka sesi denga penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.moderator memperkenalkan narasumber atau fasilitator secara terinci.
3.narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan pada materi ini.
4.dialog dan klarifikasi.
f)Waktu
Untuk menyampaikan materi ini memerlukan waktu 120 menit.
☼Sesi V
PMII DAN TANGUNGG JAWAB SOSIAL.
a.Tujuan
Peserta memahami sejarah Indonesia dalam perspektif sejarah masyarakat dan sejarah ke-bangsa-an dalam fase feudal-primordial-modern (dari zaman kerajaan-sekarang) serta peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia. Sehingga memahami logika dan nalar masyarakat dan bangsa sebagai upaya untuk membaca masa depan Indonesia.
b.Pokok bahasan
1.Sejarah masyarakat di Indonesia.
2.Peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia.
3.Peran dan posisi Indonesia dalam konteks global.
c.Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.Dialog
3.Diskusi
4.Studi kasus
e.Proses kegiatan
1.Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3.Dialog dan klarifikasi.
4.Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f.Waktu
Untuk membahas materi ini diperlukan waktu 120 menit.
Sesi VI
Materi ke-ISLAMAN
a.Tujuan
Peserta memahami prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam (iman, islam dan ihsan), memahami perkembangan Islam diIndonesia dalam konteks kesejarahan, perananya diIndonesia serta islam serta fungsi kehadiran islam dalam konteks transformasi social, sehingga peserta mampu meneukan pijakan teologinya untuk memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai universalitas islam.
b.Pokok bahasan
1.Sejarah dan latar belakang social, politik, ekonomi, dan perkembangan islam di Indonesia.
2.Prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam
3.Islam, keadilan, dan transformasi social.
c.Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.dialog
3.diskusi kelompok
e.Proses kegiatan
1.Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2. Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3. Dialog dan klarifikasi.
4. Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f. Waktu
Diupayakan mengunakan waktu 240 menit.
Sesi ke VII
Materi ke_Indonesia-an
a. Tujuan
Peserta mampu memahami sejarah Indonesia dalam perspektif sejarah masyarakat Indonesia dan sejarah kebangsaanya baik dalam fase feudal-primodial-modern (dari zaman kerajaan sampai sekarang) serta peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia sehingga mampu memahami logika dan nalar masyarakat dan bangsa sebagai upaya untuk membaca masa depan Indonesia.
b. Pokok bahasan
1)sejarah masyarakat Indonesia.
2)Peranan internasioanal dalam kebangsaan Indonesia.
3)Peran dan posisi Indonesia dalam konteks global.
c. Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.Dialog
3.Diskusi kelompok
4.Study kasus
e.Proses kegiatan
1. Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2. Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3. Dialog dan klarifikasi.
4. Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f. Waktu
Untuk membahas materi ini diperlukan waktu 150 menit.
Sesi VIII
Materi muatan local
a.Tujuan
peserta memahami dinamika dan dialektika yang terjadi dimasing-masing daerahnya.
b.Pokok bahasan
1) Antropologi kampus 9geografi, psykografi, dan sosiologis)
2) Sejarah dan dinamika PMII local
3) Materi tenatang disiplin ilmu masing-masing.
c.Bahan-bahan
1) Spidol
2) Kertas plano
3) Makalah
d.Metode
1) ceramah
2) dialog
3) diskusi kelompok
4) studi kasus
e.Proses kegiatan
1) moderator atau fasislitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2) Narasumber atau fasislitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi ini.
3) Dialog atau klarifikasi
4) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f.Waktu
Pada materi muatan local membutuhkan waktu 120 menit untuk memberikan pemahaman pada peserta secara integral.
Sesi IX
General review
a.Tujuan
Peserta memahami perpaduan antara keseluruhan materi yang telah disampaikan, dapat mereview materi-materi tersebut sehingga mendapatkan pijakan dan keyakinanya untuk memantapkan pilihanya untuk menjadi kader PMII.
b.Pokok bahasan
1) substansi dari materi-materi yang telah disampaikan.
2) Unsure-unsur kesinambungan anatara antara materi yang telah disampaikan.
3) Urgensi PMII sebagai wahana yang tepat untuk mengembangkan diri dan memperjuangkan ke-Islaman, ke-Indonesisan dan kemasyarakatan.
c.Bahan-bahan
1) spidol
2) kertas plano
3) makalah
d.Metode
1) review seluruh materi
2) dialog
3) diskusi
4) brainstorming
e.Proses kegiatan
1) panitia atau fasilitator membuka sesi dengan meminta pada tiap-tiap peserta untuk melakukan review materi-materi dan mengevaluasi jalannya atau proses pelatihan.
2) Fasilitator meminta untuk tiap-tiap peserta untuk menyatakan apakah harapan-harapanya terhadap pelatihan (yang dikemukakan pada saat bina suasana tercapai).
f. Waktu
Untuk sesi general mreview ini memerlukan waktu 120 menit, apabila dalam jangka waktu tersebut kurang mencukupi maka dapat ditambah dengan 30 menit.
Sesi X
RENCANA TINDAK LANJUT
a)Tujuan
Peserta mampu untuk memahami PMII sebagai komunitas untuk kebersamaan dan gerakan sehingga muncul sense bersama untuk melaksanakan tugas dan kewajiban pasca MAPABA sehingga secara definitive bisa disebit sebagai kader pergerakan.
b)Pokok bahasan
1. identifikasi potensi, bakat minat, dan kecenderungan kader.
2. bentuk-bentuk follow up
3. kesepakan manajerial pengelolaan follow up.
c)Bahan-bahan
1. Spidol
2. Kertas plano
d)Metode
1. Dialog dan musyawarah
2. Kesepakatan
e)Proses kegiatan
1. fasilitator mengambarkan beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai kegiatan tindak lanjut dan meminta pada tiap-tiap peserta untuk menyebutkan hal-hal yang diperlukan atau diperlukan untuk proses tindak lanjut pelatihan ini.
2. fasilitator mendorong agar terjadinya kesepakatan diantara peserta tentang perlunya membuat agenda atau kegiatn bersama sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini.
3. seluruh peserta menyepakati agenda bersama tyindak lanjut pelatihan.
f)Waktu
Pada sesi ini memerlukan waktu 120 dengan kesepakatan akhir RTL dapat dilakukan dikemudian hari.
Sesi XI
EVALUASI DAN PENUTUPAN
a.Evaluasi
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dai pelatihan, untuk mengukur apakah target, harapan, dan kekhawatiran terpenuhi dan terjadi selama proses MAPABA berlangsung. Hal ini akan berguna sebagai masukan dan pertimbangan dalam pelaksanan pelatihan-pelatihan selanjutnya. Hal-hal yang harus dievaluasi adalah mencakup keseluruhan komponen yang terlibat dalam MAPABA, baik metodologi pelatihan, peserta, panitia, fasilitator, pembicara, tempat serta fasilitas dan unsure-unser lain yang terlibat dalam pelatihan.
b.Penutupan
Penutupan harus dilaksanakan unutk membangun kedisiplinan bersama di PMII karena penutupan adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dalam metode pelatihan.
c.Follow up
Perlu dilakukan sebagai upaya untuk membangun kesinambungan antar kader-kader baru maupun dengan kader lama dan pengurus PMII (Rayon, komisariat, dan cabang) dan tetap berjalan sebagimana kesepakatan dalam pembahasan follow up mdi MAPABA, selain sebagai forum untuk melakukan pendalaman materi. Dalam follw up berbentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan antara 5-7 sahabat agar memudahkan fasilitator untuk melakukan pendampingan secara intensif. Pengelolaan dan manajerial kelompok kecil ini harsu diserahkan langsung kepada peserta sebagai media untuk uji coba sebelum menangani kepanitian-kepanitiaan di PMII. Ada beberapa hal penting yang hendaknya ditekankan dalam proses follow up, yaitu;
1) terjadinya kembali internalisasi ideology.
2) Pendalaman materi mapaba
3) Membangun ikatan emosional sehingga terbangun kebersamaanbukan petronase.
4) Mendiskusikan materi-materi lain sesuai dengan kebutuha masing-masing.
5) Materi-materi ketrampilan yang dapat menunjang dalam perkuliahan dan pengembangan diri.
6) Tekhnik pembuatan makalah.
7) Tekhnik presentasi
8) Tekhnik persidangan
9) Tekhnik menyususn proposal kegiatan, dll.
a.Pengertian
Masa penerimaan anggota baru (Mapaba) adalah masa penerimaan anggota baru dan merupakan orientasi ataupun pengenalan awal yang jiga merupakan forum pengkaderan formal tingkat pertama. Pada masa ini lebih ditekankan pada doktrinasi idelogi untuk membentuk kadaer yang memiliki komitmen. Loyalitas pada pergerakan selanjutnya.
b.Model pendekatan
Dalam pmii mapaba merupakan wahana awal pengenalan pmii dan penanaman nilai-nilai (doktrinasi) yang ada di PMII dan juga membangun idealitas social. Pada fase ini harus ditanamkan makana idealisme yang bermuatan religius bagi mahasiswa dan urgensi perjuangan untuk idealisme itu mulai PMII baik pada struktur formalnya sebagai organisasi ataupun sebagai aspek substansinya sebagai komunitas gerakan mahasiswa yang berlatar kultur islam.
c.Tujuan dan target
Tujuan dan target yang hendaknya dicapai pada masa mapaba ini adalah:
1.Tertanamnya keyakinan pada setiap individu anggota bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswan yang paling tepat untuk mengembangkan diri (potenssi) dan PMII sebagai way of life.
2.tertanamya keyakinan pada setiap individu anggota bahwa PMII adalah wahana untuk memperjuangkan idealisme, dalam konteks kemahasiswaan, kebangsaan, ataupun kenasyarakatan.
3.memiliki keyakinan terhadap ahlu sunnah wal jamaah (aswaja) sebagai mazhab yang tepat untuk mengembangkan diri, memperjuangkan idealisme, dan untuk memahami dan mendalami islam.
4.dari mapaba ini out put yang dinginkan adalah kader yang memiliki komitmen dan militan terhadap PMII kedepan.
d.Kurikulum
☼SESI 1
BINA SUASANA
1.Tujuan
Peserta, panitia, dab fasilitator mengetahui semua komponen yang terlibat dalam pelathan, sehingga dalam proses pelatihan dapat terbina sehingga suasana penuh dengan keakraban disemua komponen tersebut. Disepakatinya beberapa aturan main selama pelatihan berlangsung (kewajiban, hak-hak, kekwatiran-kekwatiran dan harapan) peserta selama mengikuti pelatihan tersebut.
2.Pokok bahasan
Pada pokok bahasan ini ada 5 (lima) yang hendahnya diberikan:
a)Perkenalan
b)Penyusuanan harapan, dan kekwatiran peserta, panitia, fasilitator pelatihan.
c)Citra diri peserta
d)Kontrak belajar.
e)Materi-materi MAPABA.
3.Bahan-bahan
a)Kertas plano
b)Spidol
c)Kertas kecil-kecil
4.Metode
a)Tanya jawab
b)Permainan
c)Brainstorming
5.Proses kegiatan
a)panitia atau fasilitator membuka sesi dengan memperkenalkan identitas dirinya, dan meminta tiap-tiap peserta untuk memperkenalkan identitas dan pengelaman dirinya.
b)Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk mengungkapkan harapan-harapanya untuk mengikuti seluruh rangkain atau proses pelathan ini serta kekwatiran-kekwatiran yang ditakutkan akan terjadi oleh peserta pelatihan.
c)Fasilitator meminta pada tiap-tiap peserta untuk menyebutkan hal-hal yang diperlukan demi tertib, lancar, dan suksesnya pelatihan ini.
d)Fasilitator mendorong terjadinya kesepakatan antara sesama peserta, peserta dan panitia tentang perlunya tata tertib pelatihan .
e)Semua peserta dan panitia mensepakati tat tertib pelatihan demi kesuksesan pelatihan tersebut.
6.Waktu
Bina suasanan ini memerlukan waktu kurang lebih 120 menit untuk optimalnya.
☼Sesi II
MATERI AHLUSUNNAH WAL JAMAAH
1.Tujuan
Peerta pelatihan ini mampu memahami bahwa, PMII berusaha menggali nialai-nilai ideal moral yang lahir dari pengalaman keberagama’an dan keberpihakan insane warga pergerakan dalam bentul nilai-nilai yang ada dalam aswaja, sebagai ajaran Islam yang moderat. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan kepahaman, spirit pergerakan dan sekaligus memberi8kan legitimasi dan memperjelas terhadap apa yang seharusnya dilakukan sebagai warga pergerakan dan untuk mencapai cita-cita perjuangan dan visi misi sesuai dengan maksud didirikannya organisasi ini. Sehingga dengan aswaja ini para kader PMII akan senantiasa memiliki semangat keagamaan (iman) yang tinggi.
2.Pokok bahansan
a)Pengertian aswaja
b)Sejarah singkat aswaja
c)Kondisi keagamaan masyarakat
d)Konsep dasar aswaja
e)Perkembangan pemikiran aswaja
3.Bahan-bahan
a)spidol
b)kertas plano
c)makalah
4.Metode
a)Ceramah
b)Dialog
c)Diskusi kelompok
d)Diskusi panel
e)Brainstorming
5.Proses kegiatan
a)Moderator/ fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi aswaja.
b)Moderator memperkenalkan narasumber secara terperinci.
c)Narasumber/ fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi aswaja ini.
d)Proses dialog/ klarifikasi.
e)Diskusi kelompok.
6.Waktu
Pada penyampaian serta metode dalam aswaja ini membutuhkan waktu 120 menit/ 2 jam.
☼Sesi III
MATERI NILAI DASAR PERGERAKAN
a)Tujuan
Peserta pelatihan mampu memahami bahwa, PMII berusaha mengali nilai-nilai ideal moral yang lahir dari keberpihakaninsan warga pergerakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Hal ini dibutuhkan untuk memeberikan kerangka, arti, motivasi pergerakan, memberikan legitimasi, dan sekaligus memberikan penjelasan terhadap apa yang harus disampaikan dan dilakukanuntuk mencapai cita-cita perjuangan dan visimisi sesuai dengan maksud yang didirikan organisasi. Sehingga dengan adany NDP ini kader PMII akan senantiasa memiliki rasa kepedulian social yang tinggi (paham dan responsive terhadap persoalan dilingkungan sekitar).
b)Pokok bahasan
1.Filosofi NDP
2.Fungsi dan kedudukan NDP
3.Rumusan NDP
4.Internalisasi dan implementasi NDP dalam kehidupan keseharian dan berorganisasi.
c)Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d)Metode
1.ceramah
2.dialog
3.diskusi
e)Proses kegiatan
1.moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.moderator memperkenalkan narasumber atau fasilitator secara terperinci.
3.narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi ssesi ini.
4.dialog atau klarifikasi.
f)Waktu
Untuk membahas materi NDP ini supaya optimal diperlukan waktu 120 menit.
☼Sesi IV
materi keorganisasian
a)Tujuan
Peserta mampu memahami makna filosofis simbul profil dan gambaran PMII sebagai organisasi pergerakan dalam bingkai konstitusi dan aturan-aturan keorganisasian yang ada, serta dalam bingkai managerial keorganisasian.
b)Pokok bahasan
1.Perangkat konstitusi dan aturan-aturan organisasi yang ada di PMII.
2.Fungsi dan arti konstitusi dan aturan-aturan organisasi yang ada di PMII.
3.Manajemen keorganisasian.
c)Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d)Metode
1.Ceramah/ presentasi
2.Dialog
3.Diskusi kelompok
4.Study kasus
e)Proses kegiatan
1.moderator ataufasilitator membuka sesi denga penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.moderator memperkenalkan narasumber atau fasilitator secara terinci.
3.narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan pada materi ini.
4.dialog dan klarifikasi.
f)Waktu
Untuk menyampaikan materi ini memerlukan waktu 120 menit.
☼Sesi V
PMII DAN TANGUNGG JAWAB SOSIAL.
a.Tujuan
Peserta memahami sejarah Indonesia dalam perspektif sejarah masyarakat dan sejarah ke-bangsa-an dalam fase feudal-primordial-modern (dari zaman kerajaan-sekarang) serta peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia. Sehingga memahami logika dan nalar masyarakat dan bangsa sebagai upaya untuk membaca masa depan Indonesia.
b.Pokok bahasan
1.Sejarah masyarakat di Indonesia.
2.Peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia.
3.Peran dan posisi Indonesia dalam konteks global.
c.Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.Dialog
3.Diskusi
4.Studi kasus
e.Proses kegiatan
1.Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2.Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3.Dialog dan klarifikasi.
4.Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f.Waktu
Untuk membahas materi ini diperlukan waktu 120 menit.
Sesi VI
Materi ke-ISLAMAN
a.Tujuan
Peserta memahami prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam (iman, islam dan ihsan), memahami perkembangan Islam diIndonesia dalam konteks kesejarahan, perananya diIndonesia serta islam serta fungsi kehadiran islam dalam konteks transformasi social, sehingga peserta mampu meneukan pijakan teologinya untuk memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai universalitas islam.
b.Pokok bahasan
1.Sejarah dan latar belakang social, politik, ekonomi, dan perkembangan islam di Indonesia.
2.Prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam
3.Islam, keadilan, dan transformasi social.
c.Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.dialog
3.diskusi kelompok
e.Proses kegiatan
1.Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2. Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3. Dialog dan klarifikasi.
4. Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f. Waktu
Diupayakan mengunakan waktu 240 menit.
Sesi ke VII
Materi ke_Indonesia-an
a. Tujuan
Peserta mampu memahami sejarah Indonesia dalam perspektif sejarah masyarakat Indonesia dan sejarah kebangsaanya baik dalam fase feudal-primodial-modern (dari zaman kerajaan sampai sekarang) serta peranan internasional dalam kebangsaan Indonesia sehingga mampu memahami logika dan nalar masyarakat dan bangsa sebagai upaya untuk membaca masa depan Indonesia.
b. Pokok bahasan
1)sejarah masyarakat Indonesia.
2)Peranan internasioanal dalam kebangsaan Indonesia.
3)Peran dan posisi Indonesia dalam konteks global.
c. Bahan-bahan
1.Spidol
2.Kertas plano
3.Makalah
d.Metode
1.Ceramah
2.Dialog
3.Diskusi kelompok
4.Study kasus
e.Proses kegiatan
1. Moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2. Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini.
3. Dialog dan klarifikasi.
4. Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f. Waktu
Untuk membahas materi ini diperlukan waktu 150 menit.
Sesi VIII
Materi muatan local
a.Tujuan
peserta memahami dinamika dan dialektika yang terjadi dimasing-masing daerahnya.
b.Pokok bahasan
1) Antropologi kampus 9geografi, psykografi, dan sosiologis)
2) Sejarah dan dinamika PMII local
3) Materi tenatang disiplin ilmu masing-masing.
c.Bahan-bahan
1) Spidol
2) Kertas plano
3) Makalah
d.Metode
1) ceramah
2) dialog
3) diskusi kelompok
4) studi kasus
e.Proses kegiatan
1) moderator atau fasislitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
2) Narasumber atau fasislitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi ini.
3) Dialog atau klarifikasi
4) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
f.Waktu
Pada materi muatan local membutuhkan waktu 120 menit untuk memberikan pemahaman pada peserta secara integral.
Sesi IX
General review
a.Tujuan
Peserta memahami perpaduan antara keseluruhan materi yang telah disampaikan, dapat mereview materi-materi tersebut sehingga mendapatkan pijakan dan keyakinanya untuk memantapkan pilihanya untuk menjadi kader PMII.
b.Pokok bahasan
1) substansi dari materi-materi yang telah disampaikan.
2) Unsure-unsur kesinambungan anatara antara materi yang telah disampaikan.
3) Urgensi PMII sebagai wahana yang tepat untuk mengembangkan diri dan memperjuangkan ke-Islaman, ke-Indonesisan dan kemasyarakatan.
c.Bahan-bahan
1) spidol
2) kertas plano
3) makalah
d.Metode
1) review seluruh materi
2) dialog
3) diskusi
4) brainstorming
e.Proses kegiatan
1) panitia atau fasilitator membuka sesi dengan meminta pada tiap-tiap peserta untuk melakukan review materi-materi dan mengevaluasi jalannya atau proses pelatihan.
2) Fasilitator meminta untuk tiap-tiap peserta untuk menyatakan apakah harapan-harapanya terhadap pelatihan (yang dikemukakan pada saat bina suasana tercapai).
f. Waktu
Untuk sesi general mreview ini memerlukan waktu 120 menit, apabila dalam jangka waktu tersebut kurang mencukupi maka dapat ditambah dengan 30 menit.
Sesi X
RENCANA TINDAK LANJUT
a)Tujuan
Peserta mampu untuk memahami PMII sebagai komunitas untuk kebersamaan dan gerakan sehingga muncul sense bersama untuk melaksanakan tugas dan kewajiban pasca MAPABA sehingga secara definitive bisa disebit sebagai kader pergerakan.
b)Pokok bahasan
1. identifikasi potensi, bakat minat, dan kecenderungan kader.
2. bentuk-bentuk follow up
3. kesepakan manajerial pengelolaan follow up.
c)Bahan-bahan
1. Spidol
2. Kertas plano
d)Metode
1. Dialog dan musyawarah
2. Kesepakatan
e)Proses kegiatan
1. fasilitator mengambarkan beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai kegiatan tindak lanjut dan meminta pada tiap-tiap peserta untuk menyebutkan hal-hal yang diperlukan atau diperlukan untuk proses tindak lanjut pelatihan ini.
2. fasilitator mendorong agar terjadinya kesepakatan diantara peserta tentang perlunya membuat agenda atau kegiatn bersama sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini.
3. seluruh peserta menyepakati agenda bersama tyindak lanjut pelatihan.
f)Waktu
Pada sesi ini memerlukan waktu 120 dengan kesepakatan akhir RTL dapat dilakukan dikemudian hari.
Sesi XI
EVALUASI DAN PENUTUPAN
a.Evaluasi
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dai pelatihan, untuk mengukur apakah target, harapan, dan kekhawatiran terpenuhi dan terjadi selama proses MAPABA berlangsung. Hal ini akan berguna sebagai masukan dan pertimbangan dalam pelaksanan pelatihan-pelatihan selanjutnya. Hal-hal yang harus dievaluasi adalah mencakup keseluruhan komponen yang terlibat dalam MAPABA, baik metodologi pelatihan, peserta, panitia, fasilitator, pembicara, tempat serta fasilitas dan unsure-unser lain yang terlibat dalam pelatihan.
b.Penutupan
Penutupan harus dilaksanakan unutk membangun kedisiplinan bersama di PMII karena penutupan adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dalam metode pelatihan.
c.Follow up
Perlu dilakukan sebagai upaya untuk membangun kesinambungan antar kader-kader baru maupun dengan kader lama dan pengurus PMII (Rayon, komisariat, dan cabang) dan tetap berjalan sebagimana kesepakatan dalam pembahasan follow up mdi MAPABA, selain sebagai forum untuk melakukan pendalaman materi. Dalam follw up berbentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan antara 5-7 sahabat agar memudahkan fasilitator untuk melakukan pendampingan secara intensif. Pengelolaan dan manajerial kelompok kecil ini harsu diserahkan langsung kepada peserta sebagai media untuk uji coba sebelum menangani kepanitian-kepanitiaan di PMII. Ada beberapa hal penting yang hendaknya ditekankan dalam proses follow up, yaitu;
1) terjadinya kembali internalisasi ideology.
2) Pendalaman materi mapaba
3) Membangun ikatan emosional sehingga terbangun kebersamaanbukan petronase.
4) Mendiskusikan materi-materi lain sesuai dengan kebutuha masing-masing.
5) Materi-materi ketrampilan yang dapat menunjang dalam perkuliahan dan pengembangan diri.
6) Tekhnik pembuatan makalah.
7) Tekhnik presentasi
8) Tekhnik persidangan
9) Tekhnik menyususn proposal kegiatan, dll.
B. PELATIHAN KADER DASAR (PKD)
C. PELATIHAN KADER LANJUT (PKL)
PELATIHAN KADER LANJUT (PKL)
1. Pengertian
Pelatihan Kader Lanjut (PKL) merupakan tahapan perkaderan formal basic tingkat ketiga dalam jenjang pengkaderan formal di PMII. Pada fase ini peserta PKL sudah tidak lagi memperdepatkan mengenai persoalan doktrin, manajerial keorganisasian, karena itu pelatihan ini di orientasikan pada pembangunan dan penguatan pengetahuan yang akan menopang pilihan-pilihan gerakan PMII untuk masa sekarang dan masa depan yang berangkat dari pembacaan realiatas secara obyektif.
2. Model Pendekatan
Karena persoalan majerial ke-organisasian yang sudah tuntas, dengan bekal pemahaman keyakinan terhadap organisasi dan nilai-nilai maka pendekatan pendekatan yang digunakan lebih banyak menggunakan brainstorming dan study kasus. Hal ini sangat strategis untuk menyiapkan kader agar mampu memahami betul mengenai realitas masyarakat dan ke-Indonesiaan yang benar-benar obyektif dan membekali kader dengan pengetahuan sebagai alat analisa serta berbagai kemampuan/skill tertentu sehingga mampu berkompetisi dengan elemen-elemen gerakan yang lain, sebagai upaya agar tetap survive serta memenangkan kompetisi. Sehingga pengetahuan dan pengalaman masing-masing peserta akan sangat signifikan dalam menentukan metodologi pelatihan.
3. Kegiatan Pra PKL
Kegiatan ini dilakukan sebagai tahapan awal untuk melakukan rekruitmen dan seleksi terhadap para calon peserta PKL yang kemudian disebut dengan screening. Dalam screening ini metode yang digunakan adalah dengan alat bantu makalah dan wawancara. Sehingga para calon peserta diwajibkan untuk membuat makalah dengan dengan tema-tema tertentu dan mempresentasikannya dihadapan Tim khusus yang dibentuk oleh kepanitiaan PKD.
4. Gambaran Umum Alur Pelatihan
5. Tujuan Dan Alat Analisa Materi PKL
6. Kurikulum
Sesi
|
Waktu
|
Materi
|
Pokok Bahasan
|
Metode
|
Bahan-Bahan
|
I
|
600 menit
|
Geopolitik -ekonomi
|
1. Peta geopolitik-ekonomi internasional dan dampaknya terhadap negara ketiga dan Indonesia
2. Pengaruh konstelasi geopolitik-ekonomi terhadap isu dan diskursus yang berkembang
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi geopolitik-geoekonomi dunia
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
II
|
180 menit
|
Sejarah masyarakat dan social movement dunia dan Indonesia
|
1. Alur sejarah dan varian gerakan sosial-politik di dunia dan Indonesia
2. Watak dan nalar masyarakat dunia dan Indonesia
3. Sosiologi-Antropologi masyarakat
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
III
|
180 menit
|
Relasi negara-masyarakat Dan Relasi Kuasa
|
1. Alur teoretik konsep negara (state) dan masyarakat (civil society)dulu hingga kini
2. Alur relsasi negara- masyarakat dalam konteks relasi kuasa
3. Imbasnya terhadap Indonesia
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
IV
|
120 menit
|
Faktor-faktor dan prasyarat perubahan di Indonesia
|
1. Faktor-faktor penting gerak sejarah perubahan di Indonesia
2. Prasyarat-prasyarat perubahan di Indonesia
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
V
|
180 menit
|
Kritik Wacana Agama
|
1. Teks, konteks dan relasi kuasa
2. kritik terhadap tafsir, teks yang pro statusquo
3. Kritik teks bias jender
4. Wacana agama yang kritis-transformatif ala Hassan, an-naim, Ashghar, Arkoun, al-jabiri dll
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
VI
|
180 menit
|
Peta pemikiran dan gerakan Islam
|
1. Peta gerakan revivalisme, modernisme, tradisionalisme, posttradisionalisme dan Islam liberal
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
VII
|
120 menit
|
Membedah “PMII” perspektif ideologi
|
1. PMII dan ideologi PMII (transendensi, berfikir kritis, dialektis, transformatif dll.)
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
VIII
|
120 menit
|
Membedah “PMII” perspektif organisasi
|
1. -Kekuatan dan kelemahan PMII (manajerial, model relasi struktur, jaringan, dana dll)
2. Leader ship
3. Kepemimpinan gerakan
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
IX
|
120 menit
|
Membedah “PMII” perspektif kaderisasi
|
1. Kekuatan dan kelemahan PMII dalam kaderisasi
2. Citra diri kader PMII
3. Fase-fase pengkaderan dan tipologi kader
4. Relasi kader dan alumni
5. Tantangan ke depan berkaitan dengan kaderisasi
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
X
|
150 menit
|
Membedah “PMII” perspektif format, strategi dan taktik pergerakan
|
1. Kesadaran “PMII” tentang orientasigerakan PMII
2. Posisi tawar PMII di medan pergerakan
3. PMII dalam relasi“kekuasaan”
4. Format ideal gerakan PMII kultural-struktural (?)
5. Strategi dan taktik gerakan PMII ( kesadaran relasi kawan-lawan, aliansi taktis-strategis)
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XI
|
120 menit
|
Membedah “PMII” perspektif kepemimpinan
|
1. Perilaku kepemimpinan di PMII kelemahan dan kekuatan
2. Citra diri pemimpin PMII
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XII
|
150 menit
|
Community organizing
|
1. Urgensi dan tujuan CO
2. Planning pengorganisasian
3. Membangun basis
4. Kerangka (setrategis, teknis, taktis) pengorganisasian masyarakat bagi pengembangan organisasi.
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XIII
|
120 menit
|
Analisis Issu
|
1. Konstruksi antara need, interest, positioning, action dan issu
2. Strategi pengemasan issu dalam perebutan wacana publik
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XIV
|
150 menit
|
Analisis wacana
|
1. Teknik menganalisis teks/wacana
2. Wacana sebagai bagian gerakan
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XV
|
120 menit
|
Analisis Media
|
1. Pejarah dan perkembangan perang media di Indonesia
2. Teknik menganalisis media
3. Peranan media dalam membangun watak dan nalar masyarakat
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XVI
|
120 menit
|
Lobby dan Jaringan
|
1. Teknik lobby
2. Teknik membangun dan menjaga jaringan
|
1. Ceramah/presentasi
2. Dialog (tanya jawab)
3. Diskusi Kelompok
4. Study Kasus
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
3. Makalah / materi ceramah
|
XVII
|
120 menit
|
General Review
|
1. Substansi dari materi-materi yang telah disampaikan
2. Unsur-unsur kesinambungan antar materi yang telah disampaikan
3. Urgensi stratak PMII sebagai dan posisioningnya dalam konteks ke-Indonesiaan dan global.
|
1. Dialog (tanya jawab)
2. Diskusi Kelompok
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
|
XIII
|
60 Menit
|
RTL
|
1. Identifikasi potensi, bakat-minat dan kecenderungan kader
2. Bentuk-bentuk follow up
3. Kesepakatan menagerial pengelolaan follow up
|
1. Dialog (tanya jawab)
2. Diskusi Kelompok
|
1. Spidol/kapur tulis
2. Papan tulis/kertas plano
|
XIV
|
60 menit
|
Evaluasi Dan Penutupan
|
-
|
-
|
-
|
- Follow Up
Follow Up harus dilakukan sebagai pilihan stratak dan pilihan positioning PMII sebagai organisasi gerakan dalan konteks ke Indonesiaan dan global, serta untuk membangun infrastruktur penguasaan medan gerakan PMII sekarang maupun kedepan dengan prinsip distribusi kader di semua lini.
Follow up yang dilaksanakan pasca PKL adalah terbentuknya komunitas alumni PKL yang bertujuan untuk :- Melakukan pendiskusian dan pendalaman atas materi-materi PKL agar terjadi kesepahaman pengetahuan bersama
- Mencari ruang implementasi dilapanagan sebagai try out atas stratak gerakan PMII sesuai dengan kecenderungan masing-masing
- Sebagai wahana untuk melakukan refleksi atas try out stratak di lapangan
- Mencari ruang implementasi dilapanagan sebagai try out atas stratak gerakan PMII sesuai dengan kecenderungan masing-masing
- Sebagai wahana untuk melakukan refleksi atas try out stratak di lapangan
PENGKADERAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Sistem pengkaderan PMII selain mengenal pengkaderan formal basic juga mengenal pengkaderan non-formal dan informal. Sistem pengkaderan yang selama ini dilakukan oleh PMII baik formal, non-formal dan informal, sebagian besar hanya berorientasi untuk mengembangkan kapasitas kader agar mampu mengisi ruang-ruang yang ada di PMII baik struktural maupun kultural berdasarkan dengan pemetaan dan kecenderungan kader serta mainstream besar PMII. Dengan Pola dan sistem pengkaderan seperti ini, akan terjadi banyak penumpukan kader di dalam tanpa ada upaya setrategis untuk melakuakn pembagian medan dan distribusi kader. Sehingga didalam PMII mempunyai kecenderungan terjadinya perebutan medan sesama kader. (SMS : Sahabat Makan Sahabat).
Pendidikan dan pelatihan non-formal maupun informal perlu dilakukan dan menjadi setrategis karena sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kader pada aras pengembangan kapasitas, skill pribadi (sesuai dengan kecenderungan dan keahlian fakultatif kader) serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang tidak hanya berorientasi untuk mengisi ruang-ruang kosong PMII (struktural dan kultural) tetapi harus dengan cara pandang ke depan dalam wilayah yang lebih besar dan setrategis. Sehingga pendidikan dan pelatihan ini harus, juga harus mampu memberikan ruang akselerasi kader diluar keluarga besar NU, yang tentunya berangkat dari pemetaan terhadap kelompok-kelompok setrategis. Dengan pola ini diharapkan PMII mampu berperan dalam melakukan distribusi kader di semua lini.
A. KADERISASI INFORMAL
Dasar filosofi mengenai urgensinya kaderisasi informal ini adalah adanya keresahan bersama dalam keluarga besar PMII tentang adanya penurunan kwantitas kader secara sistematis. Sehingga terjadi ketidak seimbangan antara rekruitmen kader dengan output yang dihasilkan dari PMII.
Dari gambar tersebut di atas, bisa bisa melihat bahwa dari proses pengkaderan formal basic yang dialakukan oleh PMII (Mapaba, PKD dan PKL) terjadi penurunan kwantitas kader. Indikator yang mungkin bisa di jadikan sebagai ukuran adalah terjadinya penurunan jumlah peserta pelatihan, dari Mapaba, PKD dan PKL.Padahal idealnya adalah tetap terjadinya kontinyuitas pengkaderan badik dari sisi jumlah maupun kapasitas kader secara sistematis, sebagaimana idealnya yang tergambar dalam ruang-ruang kosong tersebut.
Maka pengkaderan informal lebih diorientasikan untuk menjaga ritme pengkaderan PMII (kwantitas dan kapasitas) dengan mengisi ruang-ruang kosong (lihat gambar di atas) sehingga mampu terjadi keseimbangan antara input dengan out put kader juga kesinambungan terhadap kerja-kerja besar PMII untuk melaksanakan kaderisasi serta mendistribusikan kader di semua lini.
Beberapa kegiatan pengkaderan informal antara lain :
No
|
Bentuk
|
Orientasi
|
Jenis Kegiatan
|
1
|
Pra Mapaba
|
1. Untuk sosialisasi dan memperkenalkan tahap awal keberaaan PMII
2. Perekrutan kader
|
1. Bimbingan test masuk perguruan tinggi
2. Penyebaran selebaran , buletin dan pamflet
|
2
|
Small Group
|
1. Untuk melakukan internalisasi nilai dan ideologi
2. Pendalaman materi dan meningkatkan kapasitas keilmuan dan pengetahuan
3. Ruang dan wahana untuk melakukan refleksi dan evaluasi bersama
4. - Terbentuknya komunitas-komunitas kecil di PMII yang akan melakukan pengkajian dan merespon berbagai perkembangan dan isue-isue yang terjadi, baik lokal, nasional maupun global
|
1. Diskusi
2. Bedah buku
Nb : Kegiatan ini bisa dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan Follow Up pasca pengkaderan formal (Mapaba, PKD dan PKL)
|
3
|
Aksi-Aksi Sosial
|
1. Untuk meneguhkan komitmen dan visi kerakyatan PMII
2. Ruang aktualisasi kader-kader PMII di lapangan
3. Merebut simpati massa
|
1. Bakti sosial
2. Live In
3. Bazar
|
4
|
Struktur Kekeluargaan
|
1. Terbangunya ikatan emosional antara kader PMII maupun dengan pengurus
2. Terbangunya kebersamaan yang kuat
|
1. Silaturahmi
2. Tadabur alam
3. Study tour
4. Study banding
|
5
|
Politik Distribusi Kader
|
1. Mencari dan membuka ruang baru untuk pendistribusian kader
2. Merebut kepemimpinan seperti kepemimpinan di kampus
3. Media pembelajaran kader
4. - Terciptanya kantong-kantong massa mahasiswa
|
1. Pelibatan kader dalam kepanitiaan kegiatan
2. Mendidtribusikan kader pada kelompok-kelompok setrategis di kampus dan lainnya
|
6
|
Dll
|
-
|
-
|
B. Kaderisasi Non-Formal
Kaderisasi Non-Formal lebih di tujukan untuk memenuhi dan menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan kader, seperti pengembangan diri, skill dal lain-lain. Sehingga perlu di desain agar kaderisasi non-formal yang dilakukan benar-benar berangkat dari hasil pemetaan terhadap bakat-minat dan kecenderungan kader. Hal ini menjadi setrategis, karena sebagai proses dan tahapan awal untuk mencari medan dan mendistribusikan kader pasca PMII.
Pada fase ini, kaderisasi juga di rancang untuk melakukan pembacaan terhadap statak gerakan PMII sekarang dan ke depan, sebagai upaya untuk mencari posisioning PMII, yang keberadaanya sudah tidak bisa dipisahkan dari persoalan sejarah masa lalu serta dinamika nasional dan global.
Beberapa bentuk kagiatan dari kaderisasi non-formal adalah :
No
|
Kegiatan
|
Orientasi
|
Output Dan Out Come
|
Pelaksanaan
|
1
|
Palatihan Ke-Islaman
|
1. Memberikan pemahaman tentang, prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam
2. Mencapai keseimbangan pemahaman tentang Islam antara kampus agama dan kampus umum
|
1. Kader memahami prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam
2. Kader memiliki pemahaman atas pluralitas agama
3. Toleransi sesama dan antar umat beragama
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
2
|
Pelatihan Bahasa Asing
|
1. Memiliki kepampuan terhadap bahasa-bahasa asing
|
1. Kader mampu menulis dan berbicara bahasa asing
2. Kader yang siap berkompetisi dengan organisasi dan lembaga-lembaga lain
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL
|
3
|
Pelatihan Administrasi dan Manajemen
|
1. Memberikan pemahaman atas administrasi, keorganisasian dan managerial organisasi
2. Mampu menutupi kelemahan-kelemahan administrasi di PMII yang merupakan masalah klasik PMII
|
1. Kader mampu melakukan managerial organisasi
2. Adanya rasa dan penghargaan terhadap administrasi dan manajemen keorganisasian
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
4
|
Pelatihan Jurnalistik
|
1. Agar kader memuliki pemahaman tentang jurnalisme
2. Agar mampu membaca logika dan nalar media
|
1. Kader yang mampu membaca realitas media dan maenstream besar media dan jurnalisme
2. Mempunyai media publik yang bisa diakses oleh kader dan masyarakat sebagai sebagai upaya untuk ikut membangun dan menguasai opini publik
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
5
|
Kursus Politik HAM dan Demokrasi
|
|
1. Memiliki pemahamahan yang memadai tentang politik; HAM dan Demokrasi
2. Mengetahui relasi politik dan kekuasaan
3. Mengetahui tentang etika politik dan kekuasaan
4. Mengenal, menyadari dan memahami hak-hak politiknya sebagai warga negara
5. Mampu membedakan antara praktik politik yang etis dan distorsi dalam politik
|
Pasca PKD atau Pasca PKL
|
6
|
Pelatihan Analisa Sosial
|
|
1. Memiliki wawasan yang memadai tentang konsep analisis sosial dan kelompok strategis
2. Memahami model-model, fungsi, prinsip-prinsip, dan langkah-langkah analisis sosial, terutama untuk melakukan pemetaan (poleksosbud) kelompok strategis di masyarakat lokal
3. Memiliki kesadaran kritis dan kepekaan tinggi terhadap gejala perubahan sosial yang terjadi di masyarakat di mana dia berada (tingkat lokal)
|
Pasca PKD atau Pasca PKL
|
7
|
Pelatihan Advokasi (Buruh, Nelayan, KMK, Lingkungan, Petani, kebijakan publik dll)
|
|
1. Mampu melakukan Advokasi
2. Bisa melakukan pendampingan terhadap masyarakat
|
Pasca PKD atau Pasca PKL
|
8
|
Pelatihan CO
|
1. Bisa melakukan pengorganisasian di masyarakat
|
1. Miliki wawasan yang memadai tentang konsep pengorganisasian masyarakat;
2. Memahami fungsi, prinsip-prinsip, model-model pendekatan dan langkah-langkah dalam melakukan pengorganisasian masyarakat;
|
Pasca PKD atau Pasca PKL
|
9
|
Manajemen Komunikasi
|
1. Mampu melakukan komunikasi yang sistematis dan efektif
2. Menguasai dan membangun opini di masyarakat
3. Terbangunnya jaringan setrategis
|
1. mengetahui konsepsi dan arti penting retorika, manajemen issues dan jaringan informasi strategis (JIS);
2. Tembangunnya opini publik;
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
10
|
Sekolah Filsafat Dan Teori–Teori Sosial
|
1. Membangun kembali citra PMII sebagai kelompok intelektual
2. Menjadikan landasan filsafat dan teori sosial dalam merumuskan stratk PMII
|
1. Memiliki pemahaman yang memadai tentang konsepsi dasar ideologi, filsafat dan teori-teori sosial lainnya
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
11
|
Pendidikan Seni dan Budaya
|
1. Membuka ruang baru bagi PMII
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan kader yang konsen terhadap dunia seni dan budaya
|
1. Terbentuknya kemunitas seni dan budaya di PMII seperti kelompok teater, rebana dll
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
12
|
Pelatihan Gender
|
1. Membangun kesetaraan Gender
|
1. Pengakuan terhadap hak, ruang dan partisipasi perempuan
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
13
|
Pelatihan Metodologi penelitian
|
1. Menutupi dan mengisi ruang-ruang kosong PMII khususnya mengenai metodologi penelitian
|
1. Peran dan andil PMII dalam melakukan penelitian-penelitian sebagai alat bantu dalam malaukan analisa dan merumuskan stratk
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL
|
14
|
Pelatihan Kefasilitatoran
|
1. Terjadinya regenerasi
2. Terorganisirnya pelatihan-pelatihan di PMII
3. Tercapainya target-target pelatihan dan pendidikan lainnya
|
1. Adanya instruktur-instruktur yang handal dan memenuhi kualifuikasi
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD
|
15
|
Petatihan-pelatihan fakultatif
|
1. PMII memiliki kader-kader yang ahli terhadap disiplin dan skill tertentu
2. Untuk mempersiapkan distribusi kader
|
1. Kader yang ahli dalam disiplin ilmu dan skill tertentu, seperti ekonomi, hukum, teknik, kewirausahaan dll
|
Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL
|
16
|
Dll
|
-
|
-
|
-
|
Bisa minta filenya ga bay sebagai refrensih🙏
BalasHapus